Senin, 06 Juni 2016

TUGAS TEKOM : ESSAY

Radikalisme, Agama dan demokrasi
Tindakan radikal yang selalu disangkut pautkan dengan agama bukanlah hal baru di negara yang telah merdeka selama 69 tahun ini, bahkan masyarakat telah sangat terbiasa dengan berbagai tindakan radikal terutama teror.
ISIS, Gafatar dan berbagai tindakan terorisme lainnya tidak pernah terjadi pada masa pemerintahan soekarno maupun soeharto. Ini membuat kita bertanya-tanya adakah keterkaiatan antara kelompok radikal dan demokrasi yang telah kita terapkan saat ini.
Dapat pula kita lihat betapa agama sering dijadikan dasar atas pembenaran tindakan radikal yang berupa kekerasan di lingkup masyarakat. Agama yang sering dijadikan sebagai dasar tindakan radikal ini adalah islam, berbagai golongan menganggap ‘islam’ yang ereka anut paling benar sedangkan yang lainnya salah dan harus ‘diberantas’ dengan salah satu cara yang mereka anggap benar yaitu, kekerasan.
Kebebasan demokrasi di Indonesia sepertinya dimanfaatkan untuk disusupi oleh paham-paham radikal ormas ‘islam’ yang menentang sistem pemerintahan yang mereka anggap tidak benar dan seharusnya merupakan sistem pemerintahan islam. Tindakan radikal yang satu ini cenderung menawarkan sistem hukum Islam dan bahkan bentuk negara Islam, bukan negara dengan dasar Pancasila.
Mengapa harus ada radikalisme dari golongan agamis saat agama mengajarkan tentang kasih sayang dan tolong menolong? Mengapa harus kasar jika Tuhan selalu menunjukan pengampunan dan kelembutan yang sangat berlimpah? Mengapa harus mengadu otot dan urat saat semuanya memiliki panggilan yang sama, manusia.
Pertanyaan ini terngiang-ngiang dikepala saya saat diberikan judul mengenai radikalisme dan agama. Radikalisme sendiri adalah suatu paham yang dibuat-buat oleh sekelompok orang yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik secara drastis dengan menggunakan cara-cara kekerasan. Sedangkan agama pun tak perlu lagi saya jelaskan karena Indonesia sendiri merupakan negara yang mengakui keberadaan tuhan dalam bukti pacasila pertama.
Layaknya menyayat hati dan urat nadi sendiri kala mendengar pengrusakan rumah ibadah, perbedaan perlakuan karena tidak berasal dari agama yang sama, demo besar-besaran menghujat pemerintahan hingga melukai warga sipil serta aparat yang hanya berusaha menjalankan tugasnya dan pengrusakan fasilitas umum. Semua hal-hal tersebut dilakukan atas nama ‘agama’. Agama mana yang mengajarkan untuk menghujat orang dan melakukan kerusakan diatas bumi ini? Saya rasa tidak satupun yang mengajarkan sedemikian rupa.
Lantas hal apa yang membuat mereka merasa dibenarkan untuk melakukan setiap tindakan ‘pengrusakan’ terebut? Pembelaan agama? Agama yang mana yang mereka bela dengan cara seperti itu, membabi buta mengamuk dan merusak segala halang melintang yang menghalangi jalan mereka. Pembelaan agama dengan mencontoh Nabi Muhammad SAW pada jaman dahulu? Bahkan perang adalah hal terakhir yang ingin rasulullah lakukan apabila sudah tidak ada jalan lain lagi. Merasa agamanya paling baik dan paling benar? ALLAH SWT pun berfirman pada surah al-kafirun ayat 6 yang berarti untukmu agamamu dan untukkulah agamaku.
Apakah para kaum radikal tersebut entah berasal dari agama manapun tidak melihat bahkan mengerti? Saat Nabi Muhammad SAW dengan halusnya menyuapi seorang Yahudi buta yang setiap harinya menghina Islam dan menghina dirinya tepat didepan mukanya, apakah nabi muhammad berhenti? Tidak, ia tetap datang pada keesokan harinya dan esok harinya lagi untuk menyuapinya sampai akhir hayatnya tidak kurang satu hari pun. Ketika Paus Fransiskus merangkul manusia berpenyakit dan menyuci kaki tahanan muslim tanpa perasaan terendahkan atau terhina bahkan ia merasa bangga karena telah menolong sesama. Saat seorang Mahatma Gandhi yang beragama Budha membela sampai mati hak kaum muslim, membela hak umat yang perlu dibela tanpa pandang bulu entah ia memiliki keyakinan yang sama dengannya atau tidak. Ketika Bunda Theresa merawat kaum Hindu miskin.
Para tokoh besar agama-agama tersebut menunjukan bahwa tidak peduli apapun agamamu, kau hanya perlu bersikap baik dan bermurah hati karena tuhan menyuruhmu begitu. Apakah para kaum radikal yang mengatasnamakan membela agama mereka telah melakukan tindakan yang tepat dengan merusak dan mencaci maki bahkan hingga berperang? Dari agama manakah mereka? Islam? Bukan, karena jika ia mengatasnamakan dirinya Islam maka seharusnya ia seharusnya mengikuti contoh yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW dengan tidak menghakimi orang tua Yahudi tersebut disaat ia menghina Islam yang merupakan agama yang ia perjuangkan. Apakah kaum radikal tersebut mengaku kristen? Bukan, apabila mengaku kristen maka seharusnya mereka mengerti betapa Yesus yang mereka percayai sudah sebegitu rela berkorban bagi semua dari mereka tanpa pandang bulu agar mereka menjadi umat yang penuh kasih.
Lantas, dari manakah mereka? Agama yang mana? Umat yang mana?
Sumber :

Ika, Aprilia. 2016. Paus Fransiskus Basuh Kaki Migran Muslim. Dalam www.kompas.co.id. Pada Kamis, 26 Mei 2016. 

0 komentar:

Posting Komentar

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html

Copyright © Planner's | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | BTheme.net      Up ↑